Indonesia 1-4 Malaysia Terima Kenyataan, Sepakbola Indonesia Memang Belum Sampai Ke Level Asia
Indonesia 1-4 Malaysia Terima Kenyataan, Sepakbola Indonesia Memang Belum Sampai Ke Level Asia
www.sobatmasngguh.com - Pada saat Egy dkk kalah telak 0-4 dari Korea Selatan dalam kualifikasi Piala Asia U 19, sebagian besar pencinta sepakbola nasional mungkin masih bisa menerima ikhlas kekalahan tersebut. Tetapi kekalahan dari Malaysia dan lewat skor 1-4 yang terbilang telak rasanya sulit untuk diterima.
Soccerway (6/11/2017) mencatat tim U 19 Korea Selatan tidak terkalahkan dalam 5 laga terakhir mereka sebelum bertemu Garuda Nusantara. Negara pengoleksi trofi juara Piala Asia U 19 terbanyak itu terakhir dikalahkan oleh runner up Piala Asia U 19 tahun 2016, Arab Saudi. Artinya kalah dari tim selevel itu masih bisa diterima.
Nah, kekalahan dari Malaysia inilah yang jadi tanda tanya besar. Sehebat-hebatnya Harimau Muda Malaya, mereka tetap tim dari Asia Tenggara yang dimensi kualitasnya masih berada pada level yang sama dengan Indonesia.
Saat indonesia melawan tim seperti Brunei dan Timor Leste, Egy dkk menang telak masing-masing dengan skor 5-0. Namun saat melawan Malaysia, dengan lawan yang sama yaitu Brunei dan Timor Leste, skor kemenangan Malaysia hanya m3-1 dari Timor Leste dan unggul tipis 1-0 atas Brunei. Normalnya dari perbandingan ini, minimal tim asuhan Indra Sjafrie mampu meraih hasil imbang lawan Malaysia.
Sayangnya perbandingan tinggal perbandingan. Diatas lapangan yang sebenarnya Malaysia lebih baik daripada Garuda Nusantara. Bermain tanpa Egy sebagai starter, timnas U 19 tidak kuasa mencegah kekalahan telak 1-4.
Apa yang terjadi dengan anak asuh Indra Sjafrie? Apakah karena Garuda Nusantara turun memulai laga tanpa Egy dan Saddil Ramdani? Rasanya tidak karena ketika dua pemain ini turun di babak kedua, permainan timnas tidak menjadi lebih baik dan tetap kalah telak.
Egy dkk tidak mampu mengalahkan Malaysia - Jika dicermati, kekalahan dari Korea Selatan dan Malaysia dengan skor telak secara beruntun seharusnya membuka mata bahwa level timnas U 19 Indonesia memang belum berada di level Asia. Bahkan jika mau jujur, di level Asia Tenggara pun kita masih ngos-ngosan.
Soccerway (6/11/2017) memperlihatkan rangkaian laga timnas U 19 Indonesia sejak era Evan Dimas. Sebuah fakta terlihat bahwa keberhasilan tim Indra Sjafrie merebut AFF Cup 2013 saat itu dan dilanjutkan dengan kemenangan 3-2 atas Korea Selatan di Gelora Bung Karno sebenarnya menjadi akhir kehebatan timnas Indonesia di level U 19. Dikatakan sebagai akhir karena setelahnya timnas U 19 selalu kalah melawan tim-tim yang setara atau levelnya diatas mereka.
Menang melawan “tim lemah” tapi keok melawan tim kuat terjadi pada kualifikasi Piala Asia U 19 di Korea. Egy dkk menang telak 5-0 atas Brunei dan Timor Leste namun dihempaskan Korea Selatan 0-4 dan dipermalukan Malaysia 1-4. Fenomena ini sejatinya sudah terjadi sejak era Evan Dimas.
Evan Dimas dkk jadi era emas timnas U 19 - Photo by beritajatim.com
Usai kemenangan cetar membahana atas Korea Selatan di Gelora Bung Karno, timnas U 19 tidak pernah lagi menang atas tim yang terhitung levelnya setara. Soccerway (6/11/2017) mencatat selepas kemenangan dari Korea Selatan, timnas U 19 melakoni 14 laga resmi diluar laga ujicoba. Hasilnya mencemaskan. Timnas U 19 kalah 10 kali dan hanya menang 4 kali. Seperti yang diduga empat kemenangan diraih atas Laos, Kamboja, Brunei dan Timor Leste, tim yang diatas kertas memang seharusnya bisa ditundukkan.
Pada 10 laga lain yang mempertemukan timnas U 19 dengan lawan-lawan seperti Thailand, Usbekiztan, Uni Emirat Arab, Australia, Korea Selatan sampai Malaysia, anak-anak muda Indonesia takluk. Termasuk kekalahan telak 1-4 yang baru terjadi dari Malaysia.
Gambaran ini memperlihatkan bahwa di level usia muda khususnya level U 19, Indonesia sebenarnya tidak bagus-bagus amat. Timnas Garuda Nusantara hanya menang atas lawan-lawan yang diatas kertas levelnya dibawah sebaliknya saat bertemu lawan setara atau lebih baik timnas U 19 kalah. Hal ini harus jadi perhatian serius karena lawan-lawan yang dihadapi Egy dkk tahun depan di Indonesia berisikan anak-anak muda terbaik dari seluruh Asia.
Jika melawan pemuda pilihan dari Thailand dan Malaysia saja kita kalah maka apalah jadinya saat bertarung melawan penerus-penerus dari Son Heung Min di Korea Selatan atau generasi penerus Shinji Kagawa dan Shinji Okazaki di Jepang? Ayo Garuda Nusantara, tetap semangat!
nb: artikel ini di kutip dari Rizki Meheng
www.sobatmasngguh.com - Pada saat Egy dkk kalah telak 0-4 dari Korea Selatan dalam kualifikasi Piala Asia U 19, sebagian besar pencinta sepakbola nasional mungkin masih bisa menerima ikhlas kekalahan tersebut. Tetapi kekalahan dari Malaysia dan lewat skor 1-4 yang terbilang telak rasanya sulit untuk diterima.
Soccerway (6/11/2017) mencatat tim U 19 Korea Selatan tidak terkalahkan dalam 5 laga terakhir mereka sebelum bertemu Garuda Nusantara. Negara pengoleksi trofi juara Piala Asia U 19 terbanyak itu terakhir dikalahkan oleh runner up Piala Asia U 19 tahun 2016, Arab Saudi. Artinya kalah dari tim selevel itu masih bisa diterima.
Nah, kekalahan dari Malaysia inilah yang jadi tanda tanya besar. Sehebat-hebatnya Harimau Muda Malaya, mereka tetap tim dari Asia Tenggara yang dimensi kualitasnya masih berada pada level yang sama dengan Indonesia.
Saat indonesia melawan tim seperti Brunei dan Timor Leste, Egy dkk menang telak masing-masing dengan skor 5-0. Namun saat melawan Malaysia, dengan lawan yang sama yaitu Brunei dan Timor Leste, skor kemenangan Malaysia hanya m3-1 dari Timor Leste dan unggul tipis 1-0 atas Brunei. Normalnya dari perbandingan ini, minimal tim asuhan Indra Sjafrie mampu meraih hasil imbang lawan Malaysia.
Sayangnya perbandingan tinggal perbandingan. Diatas lapangan yang sebenarnya Malaysia lebih baik daripada Garuda Nusantara. Bermain tanpa Egy sebagai starter, timnas U 19 tidak kuasa mencegah kekalahan telak 1-4.
Apa yang terjadi dengan anak asuh Indra Sjafrie? Apakah karena Garuda Nusantara turun memulai laga tanpa Egy dan Saddil Ramdani? Rasanya tidak karena ketika dua pemain ini turun di babak kedua, permainan timnas tidak menjadi lebih baik dan tetap kalah telak.
Egy dkk tidak mampu mengalahkan Malaysia - Jika dicermati, kekalahan dari Korea Selatan dan Malaysia dengan skor telak secara beruntun seharusnya membuka mata bahwa level timnas U 19 Indonesia memang belum berada di level Asia. Bahkan jika mau jujur, di level Asia Tenggara pun kita masih ngos-ngosan.
Soccerway (6/11/2017) memperlihatkan rangkaian laga timnas U 19 Indonesia sejak era Evan Dimas. Sebuah fakta terlihat bahwa keberhasilan tim Indra Sjafrie merebut AFF Cup 2013 saat itu dan dilanjutkan dengan kemenangan 3-2 atas Korea Selatan di Gelora Bung Karno sebenarnya menjadi akhir kehebatan timnas Indonesia di level U 19. Dikatakan sebagai akhir karena setelahnya timnas U 19 selalu kalah melawan tim-tim yang setara atau levelnya diatas mereka.
Menang melawan “tim lemah” tapi keok melawan tim kuat terjadi pada kualifikasi Piala Asia U 19 di Korea. Egy dkk menang telak 5-0 atas Brunei dan Timor Leste namun dihempaskan Korea Selatan 0-4 dan dipermalukan Malaysia 1-4. Fenomena ini sejatinya sudah terjadi sejak era Evan Dimas.
Evan Dimas dkk jadi era emas timnas U 19 - Photo by beritajatim.com
Usai kemenangan cetar membahana atas Korea Selatan di Gelora Bung Karno, timnas U 19 tidak pernah lagi menang atas tim yang terhitung levelnya setara. Soccerway (6/11/2017) mencatat selepas kemenangan dari Korea Selatan, timnas U 19 melakoni 14 laga resmi diluar laga ujicoba. Hasilnya mencemaskan. Timnas U 19 kalah 10 kali dan hanya menang 4 kali. Seperti yang diduga empat kemenangan diraih atas Laos, Kamboja, Brunei dan Timor Leste, tim yang diatas kertas memang seharusnya bisa ditundukkan.
Pada 10 laga lain yang mempertemukan timnas U 19 dengan lawan-lawan seperti Thailand, Usbekiztan, Uni Emirat Arab, Australia, Korea Selatan sampai Malaysia, anak-anak muda Indonesia takluk. Termasuk kekalahan telak 1-4 yang baru terjadi dari Malaysia.
Gambaran ini memperlihatkan bahwa di level usia muda khususnya level U 19, Indonesia sebenarnya tidak bagus-bagus amat. Timnas Garuda Nusantara hanya menang atas lawan-lawan yang diatas kertas levelnya dibawah sebaliknya saat bertemu lawan setara atau lebih baik timnas U 19 kalah. Hal ini harus jadi perhatian serius karena lawan-lawan yang dihadapi Egy dkk tahun depan di Indonesia berisikan anak-anak muda terbaik dari seluruh Asia.
Jika melawan pemuda pilihan dari Thailand dan Malaysia saja kita kalah maka apalah jadinya saat bertarung melawan penerus-penerus dari Son Heung Min di Korea Selatan atau generasi penerus Shinji Kagawa dan Shinji Okazaki di Jepang? Ayo Garuda Nusantara, tetap semangat!
nb: artikel ini di kutip dari Rizki Meheng
No comments for "Indonesia 1-4 Malaysia Terima Kenyataan, Sepakbola Indonesia Memang Belum Sampai Ke Level Asia"